Reporter Tribunnews.com melaporkan, reporter Jakarta Tioconny Billy Apfia Tioconny Billy-Pandemi Virus Corona Jakarta (Covid-19) tidak hanya mengubah pola perilaku, tetapi juga mengubah makanan yang dimakan orang. Covid-19 dan virus lainnya masuk dan tumbuh di dalam tubuh.
Spesialis paru di Amitié, Rumah Sakit Pusat (RSUP), PhD. Erlina Burhan, Sp.P (K) mengenang bahwa makanan harus dimasak.
Baca: 25 jenis makanan yang sering muncul di Dakel, yang mana yang kamu suka?
Proses memanaskan makanan selama memasak mungkin merupakan bakteri mematikan pada makanan, terutama belut kovid-19 yang tidak tahan terhadap panas. Sampai matang, ”kata dr Erlina dalam siaran radio kesehatan, Selasa (09/06/2020).
Baca: Tips mengatasi pilihan ASI sebagai pengganti makanan utama anak di atas dua tahun
Begitu biasanya Setengah matang, dianjurkan untuk merebus telur atau daging sampai matang sebelum makan.
“Tidak hanya untuk mencegah virus ini, tetapi juga untuk mencegah bakteri lain. Kalau tidak masak, itu bagus, “kata dr Elena.

Baca: Masker yang tepat untuk menghindari sesak napas saat berolahraga
Baca: Berbahayakah memakai masker? Sebelumnya, Pakar Nutrisi Klinis Beatrice Dr. Anggono SpGK juga memasak makanan.Jangan terlalu masak atau dipanaskan beberapa kali. Pasalnya jika terkena udara terbuka dalam waktu lama dan suhu terlalu tinggi maka kandungan vitamin (seperti vitamin C) pada sayuran akan berkurang. Dr. Beatrice di Instagram Siaran langsung Green mengatakan: “Jika vitamin C didapat dari udara terbuka, vitamin C akan turun, jadi bagaimana cara memasak dengan suhu tinggi dan berapa lama untuk memasaknya” Scout Plaza, Senin (11/5/2020)
So, what do you think ?