TRIBUNNEWS.COM-Selama Ramadhan, pola tidur saat puasa biasanya berubah mengikuti rutinitas.

Orang harus bangun pagi untuk makan pasir sakit, bangun tengah malam untuk sholat, tertidur dan istirahat malam.
Usai lebaran, perubahan jadwal tidur berangsur-angsur kembali ke pola tidur normal.
Sayangnya, masa transisi ini terkadang dapat menyebabkan insomnia atau gangguan tidur bagi sebagian orang. Setelah Ramadhan, setidaknya dibutuhkan 10 hari bagi tubuh manusia untuk kembali normal.
Jika proses peralihannya tidak lancar dan memakan waktu terlalu lama, gangguan cara tidur ini dapat mengganggu ritme sirkadian yang mengatur jam biologis tubuh.
Seperti kita ketahui bersama, perubahan ritme sirkadian dapat mengganggu fungsi hati dan menyebabkan peradangan pada kecelakaan seperti ensefalopati vaskular dan penyakit jantung.
Bacaan: Apa yang menyebabkan kadar gula darah melonjak? Penyebab utama kurang tidur dalam pola makan- “Perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan dapat memperbaiki gangguan tidur setelah Ramadan,” jelas Juliot Vinolia, ahli gizi klinis yang berbasis di Dubai.
Menurut surat kabar Egyptian Independent, puasa dapat menyebabkan makan berlebihan dan kecemasan.
So, what do you think ?