JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Bambang Soesatyo, Ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia, dan “56 Ikatan Seniman Film Indonesia” melalui “Gerakan Pembangunan bersama Seniman”, menyediakan 21 pekerja seni yang terlibat. Modal komersial membantu usaha UMKM. Akibat pandemi Covid-19, banyak perajin yang kehilangan penghasilan dan karenanya mulai mengejar UMKM. Antara lain produksi kerajinan bambu, budidaya serangga dan pemasakan minuman seperti bir Pletok dingin. Sebagian besar bantuan permodalan perseroan berasal dari donasi yang terkumpul pada konser amal virtual “Share Love with Bimbo” yang diselenggarakan oleh MPR dan BPIP Indonesia, Yayasan Indika, dan KADIN Indonesia pada Minggu (5 Mei 2020).
<< Gerakan tersebut merupakan simbol pembaharuan ciri khas bangsa dan mengedepankan semangat gotong royong. Gerakan ini juga mengirimkan pesan bahwa pandemi tidak dapat mematikan pikiran untuk terus bekerja. Sikap optimis menjadi sumber energi untuk berpacaran di hari-hari sulit seperti saat ini. Saat Bamsoet mengumumkan Kamis (24/9/20), Kamis (24/9/20), dan Kamis (24/9/20) untuk menyalurkan bantuan modal komersial kepada 21 pekerja seni, Ketua PARFI 56 Masai Tarik. Zalianty, Sekretaris Jenderal PARFI '56 Dennis Adishwara, manajer umum Olivia Zalianty, generasi lintas budaya, dan perwakilan Kamar Dagang dan Industri Shamila Indonesia.

Presiden DPR RI ke-20 menjelaskan bahwa data Aliansi Seni tanggal 25 Maret 2020, proses produksi dan distribusi sepuluh film, empat puluh konser, festival dan wisata musik, museum seni Delapan pameran, tiga pertunjukan tari, dan sembilan pertunjukan teater, pertunjukan pantomim, dan wayang semua ditunda karena pandemi Covid-19. Konser amal virtual “Share Love with Bimbo” dan gerakan naik daun bersama para pekerja seni merupakan kepedulian terhadap keberlangsungan industri ekonomi kreatif tanah air, agar tidak diperparah oleh pandemi Covid-19. Mereka layak dan bisa ditiru oleh berbagai instansi lain, sehingga prinsip kerja bersama juga kondusif bagi aksi kolektif dengan melakukan aksi solidaritas saat terjadi pandemi. Kami berharap akan muncul berbagai gerakan lain dari gerakan ini agar dapat terus mendorong industri kreatif tanah air berkembang menjadi benteng budaya, meski menghadapi tantangan saat pandemi Covid-19, ” ujar Bamsoet. Wakil Kamar Dagang dan Industri Indonesia Ketua juga menuturkan, masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa mengagumi penampilan dan karya perajin merupakan salah satu bentuk penguatan kedaulatan budaya bangsa. Melalui karyanya, kami menyampaikan informasi kebangsaan dan mengedepankan budaya dan kearifan lokal agar tidak terpinggirkan oleh budaya asing. Karenanya, kita tidak bisa mengabaikan kepedulian dan dukungan terhadap keberlangsungan industri ekonomi kreatif China .- “Mengatasi dampak epidemi multidimensi, kita tidak bisa hanya mengandalkan partai politik yang secara heroik menyelesaikan semua masalah. Sebaliknya, itu harus dilakukan melalui upaya bersama. Setiap komponen harus berpartisipasi sesuai keinginan mereka. Pemerintah mengatur peran kebijakan masing-masing, masyarakat mematuhi perjanjian kesehatan, perawat memberikan pelayanan kesehatan, memberikan pelayanan medis di bidang pendampingan, dan sebagainya. Bamsoet menyimpulkan.
So, what do you think ?