Bambang Soesatyo, Presiden TRIBUNNEWS.COM-MPR di Jakarta, mengenang dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 sangat serius. Pemulihan ekonomi akan berjalan lambat dan krisis akan berlanjut dalam waktu yang lama, terutama yang berdampak pada kelompok yang paling rentan di masyarakat.
“Pandemi Covid-19 dan dampaknya tidak hanya berdampak langsung pada kesehatan masyarakat dan kesehatan dunia, pendidikan, tetapi juga aspek lainnya terutama di bidang ekonomi. Mulai Maret 2020 hingga pertengahan Agustus 2020 akan menjadi perekonomian Indonesia. Pada tahapan tersulit, Badan Pusat Statistik mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II tahun 2020 yang mengalami peningkatan sebesar 5,32% dari triwulan II tahun 2019. ” Ucapnya saat berbicara pada rapat tahunan gedung MPR.

Presiden Yoko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri rapat tahunan MPR secara langsung. Sedikitnya 161 anggota berpartisipasi dalam Konferensi Permusyawaratan Rakyat.
Rapat tahunan mempertemukan hampir 274 anggota MPR.
Menurut Bamsoet, jika dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 tidak dapat diatasi, maka efek domino resesi akan segera menyebar ke seluruh wilayah dan mulai stagnan. Kredit bank dengan inflasi puncak sulit dikendalikan, atau deflasi, atau sebaliknya, karena perekonomian tidak akan goyah.
– Neraca perdagangan menurun, yang secara langsung mempengaruhi cadangan devisa.
– “Faktanya, efek resesi ekonomi pada negara adalah meningkatnya pengangguran, penurunan pendapatan, peningkatan kemiskinan, penurunan harga saham (seperti pasar saham atau real estate), peningkatan ketimpangan, peningkatan hutang publik dan peningkatan pendapatan fiskal”, Dia menjelaskan. Ia juga mengatakan, anggota MPR akan memberikan dukungan kepada pemerintah untuk mengkoordinasikan pemulihan ekonomi dan kebijakan pengelolaan Covid-19. “
So, what do you think ?