
Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Presiden MPR Indonesia Bambang Soesatyo menunjukkan bahwa respons pemerintah terhadap pandemi Covid-19 telah mencapai 677,2 triliun rupee dan juga harus ditujukan untuk memberdayakan perempuan. Pertimbangkan bahwa wanita adalah salah satu kelompok yang paling terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Menurut data dari Kementerian Tenaga Kerja, per Juni 2020, menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 5,23 juta di-PHK, 30% di antaranya adalah perempuan – Menurut hasil Biro Statistik Nasional, Komite Kekerasan terhadap Perempuan Dalam survei bulan ke Mei tahun 2020, 80% wanita yang disurvei mengatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga terhadap wanita meningkat selama pandemi Covid-19. Hal yang sama berlaku di negara lain. Di Prancis, kekerasan domestik meningkat tiga kali lipat dalam minggu pandemi Covid-19. Di Afrika Selatan, 90.000 laporan kekerasan dalam rumah tangga diserahkan kepada pihak berwenang selama minggu pertama penutupan.
“Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menegaskan bahwa mencegah dan memberantas kekerasan terhadap perempuan adalah bagian penting dari strategi perawatan Covid -19.” Di antara semua negara, Indonesia Tak seorang pun harus mengabaikan kecemburuan. “Jangan biarkan Covid-19 membuat hidup perempuan lebih sulit,” kata Bamsoet, yang menjadi pembicara utama untuk hampir mengomunikasikan empat pilar MPR Indonesia dengan anggota Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Presiden MPR Indonesia Jakarta, Senin (29/6/20).
Juga hadir Sekretaris Jenderal KOWANI KOWANI Titien Pamudji, Presiden KOWANI Nita Yudi Politik dan Lingkungan Nita Yudi, KOWANI Presiden Politik Corry Soekotjo dan Wakil Sekretaris Jenderal KOWANI Siti Aniroh, sementara Presiden KOWANI Giwo Rubianto Wiyogo dan ratusan eksekutif KOWANI lainnya berpartisipasi dalam pertemuan tersebut karena terbatasnya kegiatan selama pandemi, lebih banyak lagi Semakin banyak anggota keluarga akan menghabiskan lebih banyak hari normal di rumah bersama keluarga mereka daripada di rumah, yang berarti semakin tidak nyaman bagi ibu untuk mengelola urusan keluarga. “Mereka juga harus memainkan peran sebagai asisten pengajar yang membantu anak-anak belajar di rumah.” Pada dasarnya, pola makan wanita Indonesia benar. Menurut data dari Biro Pusat Statistik dari 2010 hingga 2018, dari perspektif gender, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia terus menunjukkan tren positif. Misalnya, pada tahun 2018, Indeks Pembangunan Gender Indonesia (GPI) mencatat 90,99 (mulai dari 0 hingga 100), yang menunjukkan bahwa kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan semakin menyempit. -Kepala Kementerian Pertahanan FKPPI menambahkan bahwa Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG) juga terus menunjukkan tren peningkatan, meskipun tidak setinggi PDI, di 71,74. Ini menggambarkan peran perempuan dalam pembangunan, politik dan ekonomi. “Saya pikir selama periode ini, seiring dengan semakin matangnya politik rakyat, tren pertumbuhan IDP dan IDG akan terus berlanjut. Pada tahun 2014, ada 97 orang, dan selama periode 2019-2024, ada peningkatan 118 orang, terhitung 20,5% dari total keanggotaan. Di satu sisi, angka ini menunjukkan bahwa partisipasi perempuan telah meningkat secara politis, tetapi di sisi lain, Angka ini juga menunjukkan bahwa 30% dari Bamsoet mengatakan: “Jumlah wanita yang diwakili di Parlemen belum tercapai.”
Wakil ketua Departemen Pemuda Pancasila percaya bahwa situasi ini menunjukkan bahwa semua pihak masih memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan peran dan pemberdayaan perempuan dalam semua aspek kehidupan. Sebagai forum di mana semua pekerja perempuan Indonesia berkumpul, KOWANI dapat memainkan peran kekuatan sosial, dapat memotivasi, memobilisasi dan mencapai terobosan dan inovasi untuk mengoptimalkan peran perempuan.
“Perempuan adalah aset, potensi besar dan investasi. Negara, gender dan konsep pengembangan pemberdayaan perempuan adalah bagian dari peningkatan kualitas generasi nasional, karena pada kenyataannya, setiap orang pasti akan mendapatkan keluarga yang paling dasar dan dasar Tingkat pendidikan, seorang wanita, seorang ibu.Bamsott menyimpulkan: “Wanita seperti mendidik suatu negara.”
So, what do you think ?