TRIBUNNEWS.COM-Presiden MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk meningkatkan aktivitas pengujian Covid-19, dan tidak boleh terburu-buru mengumumkan sedikit penurunan dalam penyebaran Covid-19.
Menurut informasi tertulis yang diterima pada Selasa (12/5), Bamsoet mengatakan bahwa rata-rata, dibutuhkan satu hingga dua minggu untuk memproses data uji Covid-19, sehingga data yang dikeluarkan setiap hari bukanlah deskripsi kasus yang sebenarnya data.
“Pemerintah harus melakukan inspeksi dan pemeriksaan ulang, tidak terburu-buru – segera melaporkan kepada publik bahwa kurva kasus Covid-19 miring, tetapi data aktual juga dimasukkan dan lengkap,” kata Bamsoet. -Kegiatan inspeksi Covid-19 di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena belum mencapai target spesifik 10.000 inspeksi per hari. Saat ini, sebagian besar ujian diadakan pada 11 April dan 9 Mei 2020, dan setiap ujian hanya menyelesaikan 7.000 ujian.
Politisi partai Golkar juga mengusulkan untuk mengevaluasi sistem inspeksi ujian Covid-19.
“Ini karena” Bamsoet, jumlah rata-rata pasien yang menonton / ODP dan memantau pasien, mengatakan: “/ PDP yang terlambat mencapai tiga kali PDP yang dikonfirmasi yang meninggal karena kontraksi positif virus korona.”

Bamsoet juga meminta pemerintah untuk terus meninjau reaksi covid-19 / PCR dengan rantai polimerase, dan melatih semua staf medis untuk menguasai tes PCR, dan memberikan prioritas pada transparansi data dengan menginformasikan status pengembangan Covid-19 di Indonesia, sehingga dapat menjadi Tangani dengan tepat.
So, what do you think ?