Jazilul Fawaid, wakil presiden TRIBUNNEWS.COM-MPR, kecewa dengan sikap Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, yang menuduh para siswa yang kembali dari Pondok Pesantren Ponorogo karena tidak melengkapi diri mereka dengan pernyataan cepat. Siswa yang kembali ke Peantren akan menerima sertifikat tes cepat. Wakil presiden PKB mengatakan: “Jangan salahkan Santri, orang tua Santri dan pengasuh petani seperti Anda,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterima Tribunnews pada hari Minggu (12 Desember 2020). Para siswa melakukannya untuk anak-anak. Tes cepat tidak mudah atau murah.

“Harganya hampir 400.000 rupiah Indonesia. Setiap anak, “katanya.
Baca: Sekretariat Jenderal MPR dan BSSN telah menandatangani nota kesepahaman tentang perlindungan informasi dan transaksi elektronik
Jazilul Fawaid (umumnya dikenal sebagai Gus Jazil) berani mengatakan itu karena ia tahu 3 Keponakan perempuan yang bersekolah di Pondok Pesantren Guntor meminta mereka membayar biaya tes cepat dan pembayaran bus kelompok.Orang-orang dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berharap pemerintah Kabupaten Ponorogo tidak hanya akan naik banding. Siswa harus menjadi ide yang dapat didanai dalam tes cepat, atau bahkan bebas untuk digunakan – ini yang kita sebut Gus Jazil, dia tidak menyusulnya, karena selama pandemi Covid-19, Santri ( Santri) Penghasilan orang tua telah turun.
Di sisi lain, jika tes cepat diperlukan dengan biaya mereka sendiri, pengeluaran anak telah meningkat. Belum lagi kebutuhan lain seperti buku, seragam, dan uang asrama. “Baca: Mendes PDTT Ini adalah suatu kehormatan bagi Dr. Honoris Kausa, ini adalah pesan Jazilul Fawaid – sangat mungkin untuk membantu dengan hati-hati menguji siswa yang diterima oleh Koordinator Nasional Alquran. Saat ini, penyerapan anggaran Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kesehatan masih relatif rendah.
So, what do you think ?